Selasa, 18 Januari 2011

masjid raya seoul ( seoul central masjid)

Masjid Raya Seoul

Masjid Raya Seoul (Seoul Central Masjid)

Rambu lalu lintas penunjuk arah ke masjid ini ditulis dalam bahasa Inggris dengan nama Seoul Central Masjid, sementara Nama resmi yang ditulis di atas pintu masuk utama masjid ini ditulis dalam aksara arab dengan nama Masjid Si'ul Al-Markaz. Untuk mempermudah maka kita alih bahasakan ke bahasa Indonesia saja menjadi Masjid Raya Seoul.

Masjid Raya Seoul merupakan Masjid pertama dan satu satunya di kota Seoul, Ibukota Korea Selatan itu. Dan menjadi masjid terbesar di Korea Selatan. Karena letaknya di daerah Itaewon masjid ini sering juga disebut dengan Masjid Itaewon Seoul. Masjid Raya Seoul juga menjadi kebanggaan bagi lebih dari 45 ribu orang Korea asli yang sudah beragama Islam.

Rambu Lalu Lintas Masjid Raya Seoul
Pemerintah Korea Selatan senantiasa memberikan perhatian besar kepada masjid Raya Seoul, setiap kali ada issue terkait dengan ummat Islam, pemerintah setempat langsung menempatkan aparat keamanan di areal masjid untuk memproteksi masjid dan ummat islam yang beribadah disana. Masjid ini memang beberapa kali mendapatkan teror. Salah satunya adalah ketika beberapa pria dengan pedang terhunus menyerbu ke dalam masjid, memaksa polisi bertidak dan memproteksi masjid dan jemaahnya selama berbulan bulan.

Lokasi Masjid Raya Seoul

Alamat : 732-21, Hannam 2-dong, Yongsan-gu, Seoul, South Korea (berada di sebelah barat kedutaan besar Malaysia)
Telepon : 82 (2) 794-7307
Fax : 82-02-798-9782

Rumah Silaturrahmi Muslim Antar bangsa

Masjid Raya Seoul menjadi magnet utama kaum muslimin kota Seoul dari berbagai bangsa untuk beribadah ke masjid ini. Bagi muslim Indonesia sendiri masjid ini menjadi rumah untuk bersilaturrahmi dengan sesama muslim Indonesia karena begitu banyaknya warga Indonesia yang beribadah di masjid ini. Selain warga dari timur tengah dan warga asli Korea sendiri. Bertemu dengan saudara sebangsa di negeri rantau memang menghadirkan nuansa tersendiri, setidaknya sebagai pengobat kerinduan akan kampung halaman.

Jemaah Sholat di Masjid Raya Seoul
Selain begitu banyaknya jemaah masjid yang berbahasa Indonesia, berkunjung ke masjid ini juga dapat mengobati kerinduan akan makanan Indonesia. Disekitar masjid yang berlokasi Hnnam-dong Yongsan-gu ini juga di jajakan aneka makanan halal di kedai dan toko toko disekitar masjid. Salah satu makanan kering yang dijual di toko toko yang berjejer disana adalah Indomie, mie instan asli Indonesia itu memang kadang menjadi bekal pavorit muslim Indonesia yang hendak berperdian ke negara dengan muslim minoritas.

Tak hanya jemaahnya yang begitu banyak dari Indonesia, orang Indonesia pun pernah menjadi pengurus masjid ini sebagai Muazin, adalah Hasan Sogimin yang menjadi muazin di masjid Raya Seoul ini sejak 25 Juli 2005 beliau bertugas disana setelah mendapatkan referensi dari Ikatan Keluarga Muslim Indonesia di Soul yang mempertemukan belaiu dengan ustadz Abdul Rasyid, ustazd melayu Thailand yang merupakan Dai, Khatib dan imam shalat di masjid tersebut.

Sementara diantara para tokoh Indonesia yang pernah sholat di Masjid ini adalah Dr. Hidayat Nurwahid, Mantan ketua MPR yang datang sendiri ke masjid ini tanpa pengawal pada tanggal 29 Oktober 2006. dan Prof. M Amien Rais, ketika masih menjabat sebagai ketua MPR.

Yang Khas di Masjid Raya Seoul, Korea Selatan

Oleh Oleh Jum'atan
Masjid Raya Seoul ini berdiri di atas tanah seluas 4.870 meter persegi. Luas masjidnya sendiri cuma 427 meter persegi. Di atas lahan itu juga berdiri Islamic Center seluas 1.917 meter persegi. Dan ada hal menarik dari masjid ini, khotbah dibawakan dua kali dengan menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Korea, dan setelah sholat Jum’at semua jamaah di beri oleh oleh gratis berupa 1 buah roti besar dan 1 kotak susu segar. Itu sebabnya setelah selesai sholat Jum’at, banyak jamaah yang tidak langsung meninggalkan lingkungan masjid, mereka istirahat sejenak di masjid sambil menikmati bingkisan dari masjid dan berbincang bincang dengan sesama jemaah. Momen inilah yang dimanfaatkan para jemaah untuk saling bersilaturrahmi dengan saudara saudara muslim lain nya.

Sejarah Masjid Raya Seoul

Detil ornamen masjid Raya Seoul
Sejarah Masjid Raya Seoul tak terlepas dari sejarah masuknya Islam ke Korea. Islam masuk ke semenanjung Korea paska ditandatanganinya gencatan senjata antara Korea Utara dan Korea Selatan di tahun 1955, setelah dua Korea tersebut di dera perang saudara sejak 25 Juni 1950. Pasukan perdamaian internasional dibawah koordinasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mendarat di Korea Selatan guna menjaga proses genjatan senjata. Turki menjadi negara dengan kontingen pasukan perdamaian terbanyak kedua setelah Amerika Serikat yang tergabung dalam misi penjaga perdamaian PBB di Korea Selatan.

Dua dari anggota kontingen pasukan perdamaian Turki bernama Zubercoch dan Abdul Rahman yang ditempatkan di Korea Selatan, menggunakan salah satu tenda di kamp pengungsian sebagai masjid yang dijadikan tempat anggota pasukan melaksanakan sholat berjamaah dan kegiatan syiar Islam disana, termasuk syiar kepada masyarakat Korea. Islam disambut dengan baik oleh warga Korea yang sedang dilanda ketakpastian selama dan paska perang dan menemukan Islam sebagai panduan menghadapi masa depan mereka.

Diawal perkembangan Islam di Korea terbentuklah organisasi Korea Muslim Society dengan ketua pertama nya adalah Almarhum Muhammad Umar Kim Jin Kyu. Komunitas inilah yan gkemudian di undang untuk berkunjung ke berbagai negara Islam dan beberapa muslim Korea dikirim ke berbagai Kampus Islam di Malaysia untuk dipersiapkan menjadi pemimpin Islam di masa mendatang.

Mimbar Masjid Raya Seoul
Delegasi Malaysia dibawah pimpinan wakil perdana menteri Tunku Abdul Razak beserta istrinya mengunjungi tempat yang di alokasikan bagi pendirian masjid pertama di Korea. Kemudian pejabat pemerintah Malaysia Haji Mohammad Nuh, turut melihat bahwa tempat ibadah permanen tersebut harus segera didirikan bagi kepentingan dakwah.

Pamerintah Malaysia kemudian menyumbangkan dana 33 ribu dolar kepada Korean Muslim Community untuk membantu pendirian masjid di tahun 1963. namun sayang nya masjid tersebut tak kunjung selesai karena berbagai masalah termasuk masalah inflasi ketika itu. 

Komunitas muslim Korea ahirnya menerima pengakuan dari pemerintah Korea dengan disyahkan nya Komunitas muslim Korea menjadi Korean Islamic Foundation dengan pengesahan dari kementrian budaya dan informasi dengan nomor registrasi 114, tanggal 13 Maret tahun 1967. akta pendirian itu menjadi titik awal baru bagi muslim Korea untuk lebih aktif berdakwah.

Impian panjang muslim Korea untuk memiliki masjid ahirnya terwujud di tahun 1976. peresmian masjid tersebut dihadiri 55 perwakilan dari 20 negara. Peresmian Masjid Raya serta Islamic Center tersebut menjadi begitu penting sepanjang perjalanan sejarah perkembangan Islam di Korea. Dari momen tersebut juga membuahkan hasil yang cukup manis dengan membengkaknya orang Korea asli yang memeluk Islam.

Foto Foto Masjid Raya Seoul

Di bawah Kubah Masjid
Diantara atap atap gedung
Fasad Masjid 
diatas gerbang masjid
Papan petunjuk Lokasi
Temaram
Nama Masjid 
Menuju Masjid
di ambil dari http://bujangmasjid.blogspot.com/2010/10/masjid-raya-seoul.html

2 komentar: